
Apa yang bisa kita lakukan dalam situasi pandemi seperti ini?
1. Membuka Online Course
Yang pertama, yang harus kamu lakukan adalah mencari masalah. Kira-kira, di sekitar kamu, ada masalah apa?
Yang pertama, yang harus kamu lakukan adalah mencari masalah. Kira-kira, di sekitar kamu, ada masalah apa?
Mulailah sesuatu dari masalah. Dari masalah kita menemukan solusi. Jika kita belum tahu masalahnya, kita tidak akan pernah menemukan solusinya.
Yang kedua, bercermin. Kenapa kita harus bercermin?
Dengan bercermin, kita jadi tahu apa masalah yang bisa kita selesaikan.
Misalnya, di sekitar kamu ada banyak anak-anak dan kamu suka mengajar, kamu bisa membuka kursus online.
Cara mengajarnya, bisa menggunakan video call atau zoom meeting jika peserta dalam jumlah banyak.
2. Melayani Catering Online
Jika kamu punya skill memasak, kamu bisa jual catering online.
3. Menjadi Penulis
Jika kamu suka membaca, kamu juga bisa mereview buku orang lain. Jika kamu punya kemampuan menulis, kamu juga bisa menjadi penulis. Ada banyak sekali platform kepenulisan.
4. Menjadi Reseller atau Dropshipper
Jika kamu suka berbisnis dan belum memiliki produk sendiri, kamu bisa menjual produk orang lain. Bisa dengan menjadi reseller atau dropshipper atau affiliate marketing.
Apa bedanya Reseller dengan Dropshipper?
Untuk tahu bedanya, kamu harus tahu definisinya. Reseller itu berasal dari kata re dan seller. Re artinya kembali, seller artinya penjual. Jadi, reseller itu adalah orang yang menjual kembali. Reseller bukan bagian dari supplier.
Untuk jadi reseller, kamu harus keluar modal dan beli produk ke supplier. Artinya, kamu harus menyetok barang.
Dropshipper itu orang yang menjual produk supplier, tanpa menyetok. Artinya, menjual kepada dengan cara memperlihatkan gambar produk. Jika ada calon pembeli memesan, maka pesanan diteruskan kepada supplier. Pesanan dikirim oleh supplier, atas nama dropshipper.
Jadi reseller atau dropshipper, ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan reseller, bisa menyetok barang, bisa mengetahui kualitas produk secara langsung, margin keuntungan maksimal dan bisa ditentukan sendiri. Biasanya, ada diskon untuk reseller.
Kekurangan reseller, harus mengeluarkan modal yang cukup besar. Jika kualitasnya kurang maksimal, reseller yang akan bertanggung jawab.
Kelebihan dropshipper, tidak perlu repot menyetok barang. Artinya, tidak memerlukan modal. Bisa menjual barang dari supplier lain. Tugas dropshipper hanya memaksimalkan pemasaran produk terkait saja.
Kekurangannya, berhubungan langsung dengan komplain dari pelanggan. Jika produk kualitasnya kurang, maka konsumen akan menyalahkan Anda sebagai penjual. Margin penjualan reseller lebih besar dari reseller.
Menjadi reseller atau dropshipper, itu pilihan.
Jika ingin margin keuntungannya besar, produksi sendiri. Jika belum bisa, jadi reseller.
Jika tidak suka repot, jadi dropshipper saja.
Cukup dengan mempromosikan, kamu sudah bisa dapat keuntungan.
5. Menjadi Affiliate Marketing
Jika reseller atau dropshipper yang dijual adalah produk, maka affiliate marketing adalah jasa.
Komentar